Kamis, 09 Oktober 2014

PROFIL, ANALISIS, DAN PREDIKSI KONDISI UMUM KECAMATAN NYUATAN


Kecamatan Nyuatan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Nyuatan berada dalam wilayah kabupaten dan provinsi yang terkenal memiliki potensi SDA. Potensi SDA tersebut merupakan salah satu modal dasar untuk melaksanakan roda pemerintahan bagi kesejahteraan masyarakat termasuk di Kecamatan Nyuatan ini. Berdasarkan potensi yang ada, selama kurun waktu 5 tahun ini, berbagai kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan secara umum telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Namun banyak juga permasalahan dan kendala yang dihadapi, terutama berkaitan dengan masalah keterisolasian akibat letak geografis yang sulit dijangkau. Berikut bahasan tentang gambaran umum kondisi dasar saat ini, yang dapat digunakan sebagai analisis dalam menentukan strategi pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah, maupun kebijakan umum dan program daerah Kecamatan Nyuatan yang terbagi ke dalam beberapa kondisi umum, meliputi:
1.    Geografi dan Lingkungan Hidup
2.    Demografi
3.    Ekonomi dan Sumber Daya Alam
4.    Sosial Ekonomi

Masing-masing topik bahasan di atas akan diulas potret atau deskripsi keberhasilan pembangunan khususnya tahun 2012. Bahasan mengenai deskripsi wilayah ini akan memberikan panduan bagi pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk menentukan rekomendasi yang tepat bagi pembangunan daerah. Bahasan deskripsi ini juga bermanfaat untuk membuat proyeksi tantangan, peluang, permasalahan, juga proyeksi keberhasilan untuk beberapa tahun ke depan berdasar data pendukung yang tersedia pada saat ini.


2.1.    Geografi dan Lingkungan Hidup
2.1.1. Topografi
Wilayah Kecamatan Nyuatan terletak di 115014’27’’ Bujur Timur, 115037’21’’, 0003’ Lintang Selatan, dan 0030’ Lintang Selatan dengan luas ± 1.740,70 km2 atau 174.070 Ha. Saat ini wilayah Kecamatan Nyuatan dimekarkan menjadi 9 wilayah Desa yaitu Dempar, Sentalar, Jontai, Temula, Terajuk, Sembuan, Lakan Bilem, Intu Lingau, dan Muut.

Tabel 2.1. Nama Desa dan Luas Wilayah Desa
Kecamatan Nyuatan
No
Kecamatan
Luas (km2)
1
Dempar
220,7
2
Sentalar
119,0
3
Jontai
91,83
4
Temula
281,25
5
Terajuk
22,50
6
Sembuan
388,51
7
Lakan Bilem
22,0
8
Intu Lingau
532,11
9
Muut
35,93
10
Awai
16,50
  Sumber: Kecamatan Nyuatan dalam Angka

Saat ini, jumlah desa di Kecamatan Nyuatan menjadi 10. Batas wilayah secara administratif Kecamatan Nyuatan adalah Kecamatan Linggang Bigung di sebelah utara, Kecamatan Barong Tongkok di sebelah timur, Kecamatan Damai di sebelah selatan,  dan di sebelah barat Provinsi Kalimantan Tengah.

Sebagian besar letak desa di Kecamatan Nyuatan ada di luar kawasan hutan, kecuali Desa Intu Lingau yang terletak di tepi kawasan hutan. Letak geografis desa-desa di Kecamatan Nyuatan hanya terbagi dua yaitu: dataran dan lembah/daerah aliran sungai.

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kecamatan Nyuatan
Berdasarkan Topografi
No
Struktur Tanah
Luas
1
Dataran
22,36 %
2
Lembah/Daerah Aliran Sungai (DAS)
77,64%
Sumber: Nyuatan Dalam Angka, 2005

2.1.2. Hidrologi dan Klimatologi
Kecamatan Nyuatan adalah kecamatan yang wilayahnya sebagian besar berada di daerah aliran sungai (DAS). Meski demikian seluruh desa di kecamatan ini mengandalkan sumber air minum dari mata air. Berikut ini disajikan data mengenai ketinggian desa dan sumber air minum.

Tabel 2.3. Ketinggian Desa dan Sumber Air Minum
No
Desa
Ketinggian DPL (m)
Sumber Air Minum
1
Dempar
76
Mata Air
2
Sentalar
76
Mata Air
3
Jontai
76
Mata Air
4
Temula
82
Mata Air
5
Terajuk
82
Mata Air
6
Sembuan
125
Mata Air
7
Lakan Bilem
125
Mata Air
8
Intu Lingau
120
Mata Air
9
Muut
82
Mata Air
10
Awai
82
Mata Air
         Sumber: Kecamatan Nyuatan dalam Angka

Pada tabel di atas dapat diketahui kondisi hidrologi di Kecamatan Nyuatan yang semua desa menggantungkan sumber air minumnya pada mata air. Berdasarkan informasi ini dapat disimpulkan bahwa kondisi air bawah tanah di Kecamatan Nyuatan relatif mudah untuk dimanfaatkan oleh penduduk. Dari data ketinggian desa-desa di Kecamatan Nyuatan diketahui seluruh desa di Kecamatan Nyuatan berada pada dataran rendah.

2.1.3. Penggunaan Lahan
Peruntukan ruang wilayah Kecamatan Nyuatan masih didominasi oleh lahan bukan sawah yang mencapai 96%. Penggunaan tanah berdasarkan peruntukannya, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.4. Penggunaan Tanah Berdasarkan Peruntukkan
No
Desa
Luas Lahan Sawah (km2)
Luas Lahan bukan sawah (km2)
1
Dempar
0    
220,07
2
Sentalar
0    
119,00
3
Jontai
0    
91,83 
4
Temula
2.07  
278,28
5
Terajuk
0    
22,50 
6
Sembuan
7.51  
381,00
7
Lakan Bilem
0    
33,00 
8
Intu Lingau
60 
472,11
9
Muut
0    
35,93 
10
Awai
0
16,50
Sumber: Potensi Desa BPS

2.2.    Demografi
2.2.1. Penduduk
Kondisi demografi mempunyai kedudukan yang sentral dalam pembangunan daerah, yaitu kedudukannya sebagai subyek pembangunan dan juga sekaligus sebagai obyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan diharapkan dengan jumlah penduduk yang besar dapat memberikan keuntungan ekonomis di antaranya biaya tenaga kerja yang relatif murah dan terjaminnya persediaan tenaga kerja. Dalam lingkup perencanaan, sebagai subyek, penduduk membuat perencanaan yang diwakili oleh perencana. Sedangkan sebagai obyek pembangunan mengandung arti bahwa segala upaya yang dilakukan oleh pembangunan sasarannya adalah guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas penduduk. Dalam hal perencanaan, tingkah laku, dan perkembangan penduduk merupakan bagian pokok dalam proses perencanaan.

Tabel 2.5 berikut menunjukkan jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Nyuatan. Tabel ini juga menunjukkan jumlah penduduk pada setiap desa pada tahun 2013. Jumlah penduduk terbanyak berada di Desa Intu Lingau sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Desa Jontai.

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Masing-masing Desa
di Kecamatan Nyuatan
No
Desa
Jumlah Penduduk (jiwa)
Kepadatan Penduduk
1
Dempar
740
3,36
2
Sentalar
360
3,03
3
Jontai
445
4,85
4
Temula
1033
3,67
5
Terajuk
722
32,08
6
Sembuan
517
1,33
7
Lakan Bilem
450
13,64
8
Intu Lingau
1784
3,35
9
Muut
375
10,58
10
Awai
296
17,94
Sumber: Nyuatan Dalam Angka, BPS

Desa Terajuk merupakan desa yang terpadat di antara desa-desa lain di Kecamatan Nyuatan. Sedangkan desa yang paling rendah kepadatan penduduknya adalah Desa Sembuan. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Nyuatan adalah 3,86 per km2. Tingkat kepadatan penduduk dengan 3,86 jiwa per km2 tergolong kepadatan rendah di Indonesia.

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Masing-masing Desa
di Kecamatan Nyuatan
No
Desa
Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah KK
Penduduk per KK
1
Dempar
740
215
3,44
2
Sentalar
360
94
3,80
3
Jontai
445
133
3,34
4
Temula
1033
302
3,42
5
Terajuk
722
194
3,72
6
Sembuan
517
149
3,46
7
Lakan Bilem
450
127
3,54
8
Intu Lingau
1784
484
3,68
9
Muut
375
109
3,44
10
Awai
296
80
3,7
            Sumber: Nyuatan Dalam Angka, BPS

Tabel di atas menunjukkan tingkat kepadatan penduduk per KK, di Kecamatan Nyuatan tingkat kepadatan per KK juga tergolong rendah. Kepadatan tertinggi di Desa Sentalar diikuti oleh Desa Sembuan dan Desa Lakan Bilem.


2.3.    Sosial dan Ekonomi
2.3.1. Sosial
Salah satu ukuran untuk mengetahui kondisi sosial suatu masyarakat adalah ketersediaan sekolah. Sekolah adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat. Keberhasilan suatu pembangunan sosial adalah semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Di Kecamatan Nyuatan hampir seluruh desa telah tersedia minimal satu sekolah dasar kecuali di Desa Muut dan Jontai. Sedangkan di Desa Intu Lingau terdapat dua sekolah dasar mengingat di desa tersebut jumlah penduduk terbanyak Kecamatan Nyuatan. Tingkat sekolah menengah lanjutan pertama hanya terdapat di dua desa yaitu di Desa Dempar dan Desa Intu Lingau. Sedangkan sekolah lanjutan atas hanya terdapat di Desa Dempar itu pun sekolah bukan negeri.

Selain jumlah sekolah, salah satu indikator pembangunan sosial kemasyarakatan adalah terjamin kebutuhan untuk beribadah menurut agama dan keyakinan yang diakui oleh pemerintah. Di Kecamatan Nyuatan jumlah tempat beribadah didominasi oleh gereja Kristen Protestan sebanyak 26 buah disusul oleh gereja Katholik sebanyak 5 buah dan masjid sebanyak 2 buah.

Sarana kesehatan juga memegang peranan yang tak kalah pentingnya dalam pembangunan bidang sosial. Tingkat pembangunan manusia (HDI) salah satunya mengisyaratkan aksesibilitas terhadap sarana kesehatan. Namun catatan dari Kecamatan Nyuatan dalam Angka di Kecamatan Nyuatan hanya terdapat satu puskesmas dan dua buah puskesmas pembantu. Jumlah dokter masih sangat kurang ketika dikaitkan dengan jumlah penduduknya karena hanya terdapat satu orang dokter.

Penggunaan bahan bakar utama bagi penduduk di Kecamatan Nyuatan sebagian besar menggantungkan pada minyak tanah. Meski saat ini minyak tanah telah dihapus subsidinya namun menurut catatan Kecamatan Nyuatan dalam Angka sebagian besar penduduk masih menggunakan jenis bahan bakar jenis ini.

2.3.2. Ekonomi
Ø  Sektor Pertanian dan Kehutanan
Produksi jenis tanaman pangan yang dihasilkan khususnya padi oleh wilayah Kecamatan Nyuatan adalah sebagai berikut:


Tabel 2.7.  Luas Panen dan Hasil per hektar
Komoditi
Luas Panen
(ha)
Hasil per hektar
(kw/ha)
Produksi (ton)
Padi sawah
10
32,58
33
Padi ladang
1.056
26,08
2,788
Padi
1.066
26,14
2,811
Sumber: Kecamatan Nyuatan dalam Angka

Produksi padi yang dihasilkan oleh Kecamatan Nyuatan sebagian besar adalah padi ladang dengan capaian 2.788 ton dengan luas panen 1.056 hektar. Padi sawah menyumbang sekitar 33 ton dengan capaian panen per hektar lebih baik dibanding dengan padi ladang yaitu 32.58 per hektar untuk padi sawah dan 26,08 untuk padi ladang.

Komoditas pertanian lain yang tercatat adalah komoditas karet, kelapa dan kemiri. Produksi karet mencapai 720 ton per tahun dengan produksi per hektar adalah 1.712 kilogram. Kelapa yang berhasil dihasilkan oleh Kecamatan Nyuatan adalah 0,49 ton pertahun dengan capaian 60,63 kg per hektar.

Ø  Sektor Perindustrian, Perdagangan, dan Akomodasi
Sebagai sektor sekunder, sektor perindustrian dan perdagangan belum cukup mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat Kecamatan Nyuatan. Indikator yang jelas terlihat adalah ketersediaan pasar dan pusat pertokoan. Di Kecamatan Nyuatan hanya ada di dua desa yaitu di Temula dan Sembuan yang memiliki pasar. Pusat pertokoan tidak ditemukan sama sekali di Kecamatan Nyuatan. Restoran atau rumah makan di Desa Lakan Bilem terdapat dua buah sedangkan di desa-desa lain tidak tercatat.

Warung atau kedai terbanyak ada di Desa Intu Lingau sebanyak 6 buah disusul oleh Lakan Bilem sebanyak 5 buah.  Desa Sentalar dan Desa Dempar juga tercatat terdapat warung atau kedai jenis ini meski tidak lebih dari dua buah. Jumlah toko atau warung kelontong terbanyak ada di Desa Intu Lingau dan di desa-desa lain rata-rata memiliki 5-6 buah. Berikut ini disajikan data mengenai banyaknya toko/warung kelontong.

Tabel 2.8. Warung/kedai dan toko/warung kelontong
di Kecamatan Nyuatan
No
Desa
Warung/Kedai
Toko/Warung Kelontong
1
Dempar
2
6
2
Sentalar
2
6
3
Jontai
-
4
4
Temula
-
5
5
Terajuk
-
-
6
Sembuan
-
3
7
Lakan Bilem
5
6
8
Intu Lingau
6
15
9
Muut
-
4
Sumber: Nyuatan Dalam Angka, BPS

Ø  Sektor Transportasi dan Kontruksi
Jalur transportasi yang menghubungkan antar desa di Kecamatan Nyuatan adalah transportasi darat. Kondisi jalan yang menghubungkan kesembilan desa tersebut masih sangat bervariasi. Di Desa Sentalar, Jontai, dan Intu Lingau sebagian besar masih berupa jalan tanah. Desa-desa yang lain sudah teraspal namun untuk desa Lakan Bilem masih dalam taraf perkerasan.
Sarana komunikasi juga masih terdapat desa yang belum terjangkau sinyal telepon genggam. Desa-desa Lakan Bilem dan Intu Lingau adalah contoh dua desa yang sama sekali tidak terjangkau oleh sinyal ini. Desa Sentalar dan Desa Sembuan tidak semua wilayah terjangkau sinyal ini meski ada namun sangat lemah. Kelima desa-desa yang lain relatif lebih kuat dibanding keempat desa-desa tersebut di atas.
Warung internet dan warung telekomunikasi sama sekali belum tersedia di Kecamatan Nyuatan ini. Sedangkan kondisi sarana komunikasi  lain seperti jasa pos juga tidak tersedia. Kalau pun tersedia hanya terdapat pos keliling di Desa Sentalar dan Muut.
Berikut ini adalah tabel kondisi bangunan yang terdapat di Kecamatan Nyuatan dengan kategori Bangunan Permanen, Bangunan Semi Permanen, Bangunan Non Permanen.

Tabel 2.9. Kondisi bangunan yang terdapat di Kecamatan Nyuatan
No
Desa
Bangunan Permanen
Bangunan Semi Permanen
Bangunan Non Permanen
1
Dempar
4
7
-
2
Sentalar
2
15
41
3
Jontai
-
95
31
4
Temula
-
91
226
5
Terajuk
-
12
151
6
Sembuan
-
31
96
7
Lakan Bilem
-
100
16
8
Intu Lingau
2
16
442
9
Muut
-
11
230
Sumber: Nyuatan Dalam Angka, BPS

Sebagian jenis bangunan yang terdapat di Kecamatan Nyuatan masih berkategori tidak permanen. Hanya sedikit di antara bangunan-bangunan tersebut yang permanen. Jika dilihat jumlah bangunan permanen hanya terdapat 8 buah itu pun hanya ada di Desa Dempar 4 buah, Desa Sentalar 2 buah, dan Desa Intu Lingau 2 buah.

2.4.    Tingkat Kemiskinan
Diskusi mengenai kemiskinan tidak dapat dipisahkan dari kategori keluarga sejahtera dan keluarga pra sejahtera. Berikut ini disajikan data mengenai jumlah keluarga sejahtera dan pra sejahtera.




Tabel 2.10. Tahapan Keluarga Sejahtera
Tahapan KS
Banyaknya
Pra Sejahtera
224
Sejahtera I
231
Sejahtera II
717
Sejahtera III
562
Sejahtera III plus
287
                             Sumber: Kecamatan Nyuatan dalam Angka


Pola sebaran jumlah keluarga sejahtera di Kecamatan Nyuatan ternyata cukup berimbang antara Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I, II, III, dan III plus. Jumlah terbanyak adalah kategori Sejahtera II disusul oleh Sejahtera III, Sejahtera III plus, Sejahtera I, dan paling sedikit adalah Pra Sejahtera. Jumlah keluarga yang mendiami bantaran sungai 16 dengan rincian 9 KK di Desa Dempar dan 7 KK di Desa Jontai. Penderita gizi buruk di Kecamatan Nyuatan tercatat ada 6 kasus di Desa Dempar, sedangkan di desa-desa lain tidak terdapat kasus ini. Jumlah Penerima Askeskin dan SKTM menurut Desa dapat diperhatikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2.11. Jumlah Penerima Askeskin dan SKTM menurut Desa
No
Desa
ASKESKIN
SKTM
1
Dempar
105
25
2
Sentalar
-
76
3
Jontai
105
72
4
Temula
102
71
5
Terajuk
103
19
6
Sembuan
56
56
7
Lakan Bilem
111
12
8
Intu Lingau
362
81
9
Muut
164
26
     Sumber: Kecamatan Nyuatan dalam Angka 2007

Tabel di atas mengisyaratkan bahwa masih banyaknya masyarakat tergolong masyarakat miskin. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penerima ASKESKIN dan SKTM menurut desa. Jumlah total penerima SKTM adalah 438  dengan penerima ASKESKIN sebanyak 1108 jiwa. Jumlah Penerima ASKESKIN ini merata di seluruh desa kecuali di Desa Sentalar. Tiadanya penerima ASKESKIN di Desa Sentalar ini kemungkinan memang tidak ada yang tergolong miskin atau mungkin ketidaktersediaan data.


Sumber Data dari: Renstra Kecamatan Nyuatan Tahun 2011-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar